PAEMBONG, RISNA (2024) Implementasi Terapi Relaksasi Nafas Dalam Pada Pasien Dengan Resiko Perilaku Kekerasan Di RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Makassar.
![]() |
Text
KTI_RISNA PAEMBONGGGG.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
![]() |
Text
JURNAL PMB.pdf Download (229kB) |
![]() |
Text
HASIL TURNITIN RISNA KTI.pdf Download (2MB) |
Abstract
Resiko perilaku kekerasan merupakan perilaku seseorang yang menunjukan bahwa ia membahayakan diri sendiri,orang lain dan lingkungannya baik secara fisik, emosional,seksual,dan perilaku. Perilaku kekerasan memang sering kali merupakan eksperesi dari perasaan marah dan takut. Kasus perilaku kekerasan di sulawesi selatatan meningkat dari 898 kasus pada tahun 2020 ke tahun 2021 menjadi 1.213 kasus. Oleh karena itu, langkah-langkah yang tepat diperluhkan untuk menangani perilaku kekerasan untuk mencegah terjadinya peningkatan resiko perilaku kekerasan dalam mengatur emosi dan menjaga keseimbangan emosinya.Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu cara efektif pada pasien perilaku kekerasan dimana dapat mengatur emosi dan menjaga keseimbangan emosinya sehingga emosi marah tidak berlebihan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas terapi relaksasi nafas dalam dan untuk mengetahui tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan sebelum dan sesudah terapi di lakukan. Metode atau yang dilakukan dalam studi kasus ini adalah dengan melakukan pendekatan dan membina hubungan saling percaya dengan responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan mei 2024 dengan waktu 3 hari dalam penelitian ini mengambil sampel pasien yang mengalami resiko perilaku kekerasan. Penelitian ini menggunakan lembar observasi untuk mengetahui tanda dan gejala sebelum dan sesudah terapi dilakukan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tepatnya berada di JI. Lanto Gg. Pasewang No.34, Maricaya Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Peneliti mengambil data melalui wawancara. Sebagian besar pasien yang mengalami perilaku kekerasan mayoritas berjenis kelamin laki-laki. Pertemuan sebelum melakukan intervensi terapi relaksasi nafas dalam, peneliti melakukan observasi kepada dua responden. kemudian penelitian ini dilakukan selama tiga hari. setelah di observasi didapatkan pasien menentang, postur tubuh kaku, eksperesi tegang dan setelah dilakukan terapi relaksasi nafas dalam pasien nampak selama 3 hari pasien menjadi rileks.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Makassar > Jurusan Keperawatan > Keperawatan Makassar |
Depositing User: | Unnamed user with email hasnawati@poltekkes-mks.ac.id |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 04:02 |
Last Modified: | 13 Aug 2025 04:02 |
URI: | http://repositorynew.poltekkes-mks.ac.id/id/eprint/713 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |