Pengaruh Asupan Zat Besi dan Seng terhadap Kejadian Stunting pada Balita di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang Kota Makassar

RATNA, RATNA (2023) Pengaruh Asupan Zat Besi dan Seng terhadap Kejadian Stunting pada Balita di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang Kota Makassar. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Makassar.

[img] Text
MANUSKRIP RATNA.pdf

Download (466kB)
[img] Text
SKRIPSI RATNA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
Turnitin Ratna.pdf

Download (2MB)

Abstract

Stunting adalah gangguan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Prevalensi balita stunting berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 di Indonesia sebanyak 24,4%, di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 24,8%, di Kota Makassar sebanyak 18,8%. Stunting menyebabkan terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asupan zat besi dan seng terhadap kejadian stunting pada balita di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang Kota Makassar. Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang Kota Makassar. Besar sampel sebanyak 42 balita. Cara pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Tingkat asupan zat besi dan seng dikumpulkan melalui food recall 2 x 24 jam. Data stunting diperoleh dengan melakukan pengukuran antropometri. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan asupan zat besi pada umumnya dengan kategori kurang sebanyak 57,1%. Asupan seng dengan kategori baik sebanyak 52,4%. Status gizi berdasarkan PB/U dengan kategori stunting sebanyak 33,3 %. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah tidak ada pengaruh asupan zat besi terhadap kejadian stunting pada balita di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang (p = 0,186). Tidak ada pengaruh asupan seng terhadap kejadian stunting pada balita di Tempat pembuangan Akhir (TPA) Antang Kota Makassar (p = 0,126). Disarankan bagi responden agar lebih mengatur pola makan anak yaitu frekuensi 3 x sehari untuk makanan utama dan 2 x sehari untuk makanan selingan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QN Nutrition
Divisions: Poltekkes Kemenkes Makassar > Jurusan Gizi
Depositing User: Elsi Elsi Premiwati
Date Deposited: 13 Aug 2025 03:12
Last Modified: 13 Aug 2025 03:12
URI: http://repositorynew.poltekkes-mks.ac.id/id/eprint/623

Actions (login required)

View Item View Item