KOMPARASI HASIL PEMERIKSAAN Plasmodium sp. MENGGUNAKAN MIKROSKOP, RDT DAN NESTED PCR DI PROVINSI PAPUA BARAT

CERLI, PAKONGLEAN (2024) KOMPARASI HASIL PEMERIKSAAN Plasmodium sp. MENGGUNAKAN MIKROSKOP, RDT DAN NESTED PCR DI PROVINSI PAPUA BARAT. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Makassar.

[img] Text
SKRIPSI_008_CERLI PAKONGLEAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[img] Text
JURNAL_008_CERLI PAKONGLEAN.pdf

Download (540kB)

Abstract

Provinsi Papua Barat merupakan wilayah dengan endemitas malaria yang cukup tinggi di Indonesia (1,69%) dan menjadi target eliminasi malaria di tahun 2030. Diagnosis imalaria iditegakkan idengan ibeberapa imetode yaitu Mikroskopis, RDT i(Rapid iDiagnostic iTest) dan Polymerase Chain Reaction (PCR). Penentuan metode diagnostic yang akurat dan efesien untuk infeksi Plasmodium sp. sangat penting dalam pengendalian dan penanganan malaria. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil pemeriksaan Plasmodium sp. menggunakan Mikroskopis, Rapid Diagnostic Test (RDT), dan Polymerase Chain Reaction (PCR). Jenis Penelitian ini merupakan uji komparatif yang dilakukan di Laboratorium BLUD RSUD Prov. Papua Barat selama bulan April sampai Juni 2024. Sebanyak 133 sampel whole blood dari pasien yang berkunjung ke RSUD Prov. Papua Barat, RSUD Kab. Manokwari dan Puskesmas Amban yang diduga menderita malaria dan dikumpulkan secara porposive sampling kemudian dianalisis dengan ke tiga metode tersebut. Hasil pemeriksaan Mikroskopis dan RDT ditemukan Plasmodium Falcifarum 43(32,3%), dan Plasmodium Vivax 34(25,6%). Pemeriksaan Nested PCR dengan menggunakan Primer spesies plasmodium ditemukan Plasmodium Vivax 36(27,1%). Hasil penelitian diperoleh pemeriksaan Plasmodium sp. secara mikroskopis memiliki Sensititivitas (94%), Spesivitas (100%), Nilai prediksi positif (100%), dan Nilai Prediksi Negatif (96%) jika dibandingkan dengan PCR (gold standar). Metode RDT memiliki Sensitivitas (86%), Spesivitas (100%), Nilai prediksi positif (100%), dan nilai prediksi negatif (91,5%) jika dibandingkan dengan PCR (gold standar). Dapat disimpulkan bahwa metode Mikroskopis sangat akurat dalam mendeteksi malaria dan RDT sebagai alat screening malaria dapat diandalkan, namun sensitivitasnya sedikit lebih rendah sehingga diperlukan konfirmasi dengan mikroskopis atau Nested PCR

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RR Medical Laboratory Technology
Divisions: Poltekkes Kemenkes Makassar > Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
Depositing User: Rosmiati Rosmiati
Date Deposited: 31 Jul 2025 03:37
Last Modified: 31 Jul 2025 03:37
URI: http://repositorynew.poltekkes-mks.ac.id/id/eprint/231

Actions (login required)

View Item View Item